Beranda | Artikel
Bulughul Maram - Shalat: Doa Iftitah Cocok untuk Shalat Malam, Lengkap dengan Artinya
Selasa, 16 November 2021

Doa iftitah berikut bagus diamalkan dalam shalat malam atau shalat tahajud, walaupun memang cukup panjang. Semoga Allah mudahkan.

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ

Bab Sifat Shalat

Doa Iftitah “Wajjahtu …” Dibaca Saat Shalat Malam

Hadits #270

وَعَنْ عَليِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إذَا قَامَ إلَى الصَّلاَةِ قَالَ: «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّموَاتِ»… إلَى قَوْلِهِ: «مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ المَلِكُ لاَ إلهَ إلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ…» إلَى آخِرِهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ: أَنَّ ذَلِكَ فِي صَلاَةِ اللَّيْلِ

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjalankan shalat, beliau membaca, “Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi,”—hingga kalimat–, “Dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkaulah raja tidak ada Rabb selain Engkau, Engkaulah Rabb-ku dan aku hamba-Mu,”—sampai akhir. (HR. Muslim. Dalam suatu riwayat Muslim yang lain, “Bacaan tersebut dalam shalat malam”). [HR. Muslim, no. 771]

 

Doa iftitah yang lebih lengkap dari hadits di atas:

وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

WAJJAHTU WAJ-HIYA LILLADZI FATHOROS SAMAAWAATI WAL AR-DHO HANIIFA, WA MAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHOLAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI ROBBIL ‘AALAMIIN, LAA SYARIKA LAHU WA BI-DZALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN. ALLOHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAHA ILLA ANTA. ANTA ROBBII WA ANAA ‘ABDUK. ZHOLAMTU NAFSII WAGHTAROFTU BI-DZANBII, FAGH-FIRLII DZUNUUBII JAMII’AA, INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA. WAHDINII LI-AHSANIL AKHLAAQI LAA YAHDI LI-AHSANIHAA ILLA ANTA. WASH-RIF ‘ANNI SAYYI-AHAA LAA YAN-SHORIFU ‘ANNI SAYYI-AHAA ILLA ANTA. LABBAIK WA SA’DAIK WAL KHOIRU KULLUHU FII YADAIK, WASY-SYARRU LAISA ILAIK. ANAA BIKA WA ILAIKA, TABAAROKTA WA TA’AALAITA, AS-TAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK.

Artinya: Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang berserah diri.

Ya Allah, Engkau adalah Penguasa. Tiada Rabb kecuali Engkau semata. Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, sedangkan aku adalah hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan aku telah mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah semua dosa-dosaku. Tiada yang dapat mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau.

Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik. Tiada yang dapat membimbing kepada akhlak yang terbaik melainkan Engkau. Palingkanlah aku dari akhlak yang buruk. Tiada yang dapat memalingkan aku dari akhlak yang buruk melainkan Engkau. Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah. Aku patuhi perintah-Mu. Seluruh kebaikan berada dalam tangan-Mu, sedangkan kejelekan apa pun tidaklah pantas untuk disandarkan kepada-Mu. Aku hanya dapat hidup karena-Mu dan akan kembali kepada-Mu. Mahaberkah Engkau Yang Maha Tinggi, aku mohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.

 

Catatan:

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan bahwa doa iftitah di atas dibaca saat shalat malam berdasarkan riwayat Imam Muslim. Namun, hal itu adalah pernyataan kurang tepat dari Ibnu Hajar rahimahullah. Hadits Muslim tidaklah menunjukkan bacaan tersebut dibaca saat shalat malam, padahal ada dua bentuk riwayat mengenai hadits ini. Hadits ini memang dikeluarkan dalam bahasan hadits shalat malam. Namun, hal itu bukan berarti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacanya pada shalat tahajud. Yang menilai doa iftitah ini dibaca pada shalat malam adalah Ibnul Qayyim dan juga Ibnu Daqiq Al-‘Ied. Hal ini disebabkan karena doa iftitah ini amatlah panjang sehingga cocok jika dibaca pada shalat malam. Wallahu a’lam. (Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram, 3:20-21)

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa doa istiftah di atas biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat malam. Sebagaimana disebut dalam Zaad Al-Ma’ad, 1:196.

 

Referensi:

  • Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:20-21.
  • Zaad Al-Ma’ad fii Hadyi Khoir Al-‘Ibad. Cetakan keempat, Tahun 1425 H. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.

Selasa pagi, 10 Rabiul Akhir 1443 H, 16 November 2021

@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/30569-bulughul-maram-shalat-doa-iftitah-cocok-untuk-shalat-malam-lengkap-dengan-artinya.html